Join The Community

Premium WordPress Themes

Monday, October 25, 2010

Pengertian Etika Dan Moral

A. Etika

1. Pengertian

Dari segi etimologi (ilmu asal usul kata), etika berasal dari bahasa yunani, ”ethos” yang berarti watak kesusilaan atau adat. Sedangkan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral). Etika menurut filasafat dapat disebut sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran.

2. Etika Dalam Penerapan Kehidupan Sehari-Hari

a. Etika Berbeda Pendapat

· Ikhlas dan mencari yang haq serta melepaskan diri dari nafsu di saat berbeda pendapat.

· Juga menghindari sikap show (ingin tampil) dan membela diri dan nafsu.

· Mengembalikan perkara yang diperselisihkan kepada Kitab Al-Qur'an dan Sunnah. Karena Allah Subhaanahu wa Ta'ala telah berfirman yang artinya:

"Dan jika kamu berselisih pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Kitab) dan Rasul". (An-Nisa: 59).

· Sedapat mungkin menghindari permasalahan-permasalahan khilafiyah dan fitnah.

· Berpegang teguh dengan etika berdialog dan menghindari perdebatan,bantahmembantah dan kasar menghadapi lawan.

­b. Etika Bercanda

Hendaknya percandaan tidak mengandung nama Allah, ayat-ayat-Nya, Sunnah rasul-Nya atau syi`ar-syi`ar Islam.

· Hendaknya percandaan itu adalah benar tidak mengandung dusta.

Dan hendaknya pecanda tidak mengada-ada cerita-cerita khayalan supaya orang lain tertawa.

5
Hendaknya percandaan tidak mengandung unsur menyakiti perasaan salah seorang di antara manusia.

· Bercanda tidak boleh dilakukan terhadap orang yang lebih tua darimu, atau terhadap orang yang tidak bisa bercanda atau tidak dapat menerimanya, atau terhadap perempuan yang bukan mahrammu.

· Hendaknya anda tidak memperbanyak canda hingga menjadi tabiatmu, dan jatuhlah wibawamu dan akibatnya kamu mudah dipermainkan oleh orang lain.

c. Etika Bergaul dengan orang lain

· Hormati perasaan orang lain, tidak mencoba menghina atau menilai mereka cacat.

· Jaga dan perhatikanlah kondisi orang, kenalilah karakter dan akhlaq mereka, lalu pergaulilah mereka, masing-masing menurut apa yang sepantasnya.



B. Moral

1. Pengertian

Secara kebahasaan perkataan moral berasal dari ungkapan bahasa latin mores yang merupakan bentuk jamak dari perkataan mos yang berarti adat kebiasaan. Dalam kamus umum bahasa Indonesia dikatakan bahwa moral adalah penetuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Istilah moral biasanya dipergunakan untuk menentukan batas-batas suatu perbuatan, kelakuan, sifat dan perangkai dinyatakan benar, salah, baik, buruk,layak atau tidak layak,patut maupun tidak patut. Moral dalam istilah dipahami juga sebagai:

1. prinsip hidup yang berkenaan dengan benar dan salah, baik dan buruk.

2. Kemampuan untuk memahami perbedaan benar dan salah.

3. Ajaran atau gambaran tentang tingkah laku yang baik.

Moral ialah tingkah laku yang telah ditentukan oleh etika. Tingkah laku yang telah ditentukan oleh etika sama ada baik atau buruk dinamakan moral. Moral terbagi menjadi dua yaitu : a. Baik; segala tingkah laku yang dikenal pasti oleh etika sebagai baik

b. Buruk; tingkah laku yang dikenal pasti oleh etika sebagai buruk.

Moral juga diartikan sebagai ajaran baik dan buruk perbuatan dan kelakuan, akhlak, kewajiban, dan sebagainya (Purwadarminto, 1956 : 957). Dalam moral didiatur segala perbuatan yang dinilai baik dan perlu dilakukan, dan suatu perbuatan yang dinilai tidak baik dan perlu dihindari. Moral berkaitan dengan kemampuan untuk membedakan antara perbuatan yang baik dan perbuatan yang salah. Dengan demikian moral merupakan kendali dalam bertingkah laku.

Moral dapat diukur secara subyektif dan obyektif. Kata hati atau hati nurani memberikan ukuran yang subyektif, adapun norma memberikan ukuran yang obyektif.

(Hardiwardoyo,1990). Apabila hati nurani ingin membisikan sesuatu yang benar, maka



norma akan membantu mencari kebaikan moral. Kemoralan merupakan sesuatu yang berkait dengan peraturan-peraturan masyarakat yang diwujudkan di luar kawalan individu. Dorothy Emmet(1979) mengatakan bahawa manusia bergantung kepada tatasusila, adat, kebiasaan masyarakat dan agama untuk membantu menilai tingkahlaku seseorang.

Yovie - Manusia Biasa

Yovie - Manusia Biasa

masih ku ingat selalu

saat kau berjanji padaku
takkan pernah ada cinta yang lainnya
terasa begitu indah

tapi semua berbeda
saat kau kenali dirinya
sadarkah dirimu diriku terluka
saat kau sebut namanya

reff:
aku memang manusia biasa
yang tak sempurna dan kadang salah
namun di hatiku hanya satu
cinta untukmu luar biasa

andaikan saja kau tahu
aku takkan mudah berubah
aku kan bertahan selalu bertahan
sampai waktu memanggilku

repeat reff

kemanakah dirimu yang dulu cinta aku
dimanakah dirimu yang selalu merindukanku

repeat reff [2x]

namun di hatiku hanya satu
cinta untukmu luar biasa
cinta untukmu luar biasa